Selasa, 16 Desember 2014

Metabolit Sekunder Dari Tanaman "Sambang Colok"


                                         Metabolit Sekunder Dari Tanaman "Sambang Colok"



Tanaman sambang colok (Aerva sanguinolenta) termasuk dalam suku  Amaranthaceae, marga Aerva, dan jenis Aerva sanguinolenta. Nama umum  tanaman ini adalah sambang colok (Jawa), ki sambang (Sunda) atau rebha et  raedhan (Madura). Tanaman ini merupakan tanaman herba dengan tinggi 0,5-2  m. Batang tanaman ini berkayu, bulat, bercabang, beruas, dan berwarna merah  keunguan. Tipe daun adalah tunggal, berbentuk bulat, ujung terbelah, tepi rata,  dan mempunyai pangkal meruncing. Warna daun sambang colok adalah merah  keunguan dengan panjang daun sekitar 5-10 cm, lebar 4-9 cm, dan tangkai daun 1- 6 cm. Tipe bunga adalah majemuk berbentuk mangkok di ketiak daun dengan  panjang 0,75-10 cm. Bunga tanaman ini berkelamin dua. Mahkota bunga  berjumlah lima dengan panjang ± 2 mm, berbulu halus, dan berwarna putih. Buah  sambang colok berbentuk pipih hitam dan akar tunggang berwarna merah  keunguan (Hariana 2008). Tumbuh liar di halaman dan di ladang-ladang sampai setinggi kira-kira 1000m dari permukaan laut. Terdapat di Afrika, Malaysia, Cina bagian selatan, Filipina, Taiwan bagian selatan dan Indonesia. Di Indonesia penyebarannya terdapat di daerah Jawa dan Madura. Banyak ditanam di halaman-halaman sebagai tanaman hias.
Deskripsi
Keterangan
Habitus
: Herba, tinggi 25-50 m
Batang
: Berkayu, bulat, bercabang, beruas, merah keunguan
Daun
: Tunggal, bulat, ujung terbelah, tepi rata, pangkal meruncing, panjang 5-10 cm, lebar 4-9 cm, tangkai panjang 1-6 cm, merah keunguan
Bunga
: Majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, panjang 0,75-10 cm, berkelamin dua, pangkal tangkai sari berlekatan, bentuk mangkok, kepala sari dua, tangkai putik kecil, kepala putik satu, perhiasan bunga lima, panjang ± 2 mm, berbulu halus, putih.
Buah
: Pipih, hitam
Biji
: Kecil, hitam mengkilat
Akar
: Tunggang, meran keunguan

A.  Klasifikasi Tanaman Sambang Colok
Kingdom            : Plantae
Divisi                   : Spermatophyta
Kelas                    : Dicotyledonae
Ordo                     : Caryophyllales
Famili                   : Amaranthaceae
Genus                  : Aerva
Spesies                : Aerva sanguinolenta Bl.

B.  Kandungan Tanaman Sambang Colok
Daun dan akar Aerva sanguinolenta mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu daunnya juga mengandung minyak atsir.
Saponin adalah glikosida metabolit sekunder yang banyak terdapat di alam. Senyawa ini terdiri dari gugus gula yang berikatan dengan aglikon atau sapogenin.
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tanaman. Zat  ini memiliki ciri khas yaitu banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tanaman seperti warna daun saat musim gugur. Beberapa golongan senyawa polifenol adalah lignin, melanin, kuinon, dan tanin. Golongan terbesar polifenol adalah golongan senyawa flavonoid (Harborne 2006).
Senyawa flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon. Senyawa ini terdapat pada seluruh bagian tanaman. Lebih dari 2000 senyawa flavonoid telah diidentifikasi, namun ada tiga kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Antosianin adalah pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah dan biru, sedangkan flavonol dan flavon terdapat di bunga berwarna sianik (kuning) maupun non sianik. Flavonoid sering terdapat di sel epidermis, sebagian besar flavonoid terhimpun di vakuola sel tanaman walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola (Harborne 2006; Sirait 2007).
Minyak essensial yang mewakili bau dari tanaman asalnya disebut minyak atsiri. Minyak atsiri secara kimiawi bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen. Golongan senyawa utama minyak atsiri terdiri dari golongan terpenoid dan fenil propana. Sebagian besar minyak atsiri  merupakan fraksi menguap pada proses destilasi. Adapun sifat minyak atsiri adalah memiliki bau khas, memiliki rasa getir, dan berasa tajam. Efek minyak ini memberi rasa hangat sampai panas atau dingin ketika di kulit tergantung dari jenis komponen penyusunnya. Minyak atsiri bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi bau tengik. Hal ini berbeda dengan minyak lemak yang sangat mudah larut dalam pelarut organik (Harborne 2006; Sirait 2007).
Tanaman sambang colok diekstraksi untuk mendapatkan senyawa aktif yang  dikandungnya. Ekstraksi adalah proses pemisahan atau penarikan suatu zat aktif berdasarkan perbedaan kelarutan. Ekstrak adalah sediaan kental hasil proses ekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau hewani mengggunakan pelarut tertentu. Semua pelarut kemudian dievaporasi sehingga diperoleh massa yang tersisa sesuai dengan keinginan (Harborne 2006). Metode ekstraksi yang sering dilakukan pada bahan herba adalah dengan menggunakan metode maserasi. Harborne (2006) menjelaskan bahwa metode maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar. Remaserasi berarti pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya.
C.  Manfaat Tanaman Sambang Colok
Daun Aera sanguinolenta berkhasiat sebagai obat nyeri haid, peluruh air seni dan obat radang rahim. Untuk obat nyeri haid dipakai ± 10 gram daun segar Aerva sanguinolenta, dicuci dan direous dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
1.      Nyeri haid : Cuci bersih  gr daun segar. Rebus bahan dalam  gelas selama 15 menit. Setelah dingin, saring hasil rebusan dan minum sekaligus.
2.      Sulit berurine : Cuci bersih  10 gr daun segar. Rebus bahan dalam 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin saring dan minum sekaligus.
3.      Radang rahim : Ambil 20 gr daun segar, lalu cuci bersih. Rebus dengan 3 gelas air selama 15 menit. Saring hasil rebusan setelah dingin, minum ramuan sekaligus.

DAFTAR PUSTAKA

http://dibukasaja.blogspot.com/2013/03/khasiat-tanaman-saga.html (diakses pada tanggal 18 April 2014 Pukul 19.54)
http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-002.pdf (diakses pada tanggal 18 April 2014 Pukul 19.30)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33603/4/Chapter%20II.pdf (diakses pada tanggal 18 April 2014 Pukul 19.16)
http://baitulherbal.com/tanaman-herbal/tanaman-herbal-sambang-colok/ (diakses pada tanggal 18 April 2014 Pukul 20.00)
http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-009.pdf (diakses pada tanggal 18 April 2014 Pukul 20.12)
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64202 (diakses pada tanggal 18 April 2014 Pukul 20.22)
http://www.plantamor.com/index.php?plant=19 (diakses pada tanggal 18 April 2014 Pukul 20.22)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar