Metabolit
Sekunder Tanaman Waru
1.
Klasifikasi Ilmiah Waru
|
|
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Malvales Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan) Genus : Hibiscus Spesies : Hibiscus tiliaceus L. |
2.
Bagian Bagian Tanaman Waru
Waru (Hibiscus
tiliaceus) merupakan salah satu tumbuhan tropis yang berbatang sedang,
yang tumbuh liar terutama di hutan-hutan atau terutama di pinggir jalan, oleh
karena itu biasanya Waru dikenal sebagai pohon peneduh jalan.
Pohon pada waru kecil atau ukuran
sedang dengan tinggi 5-15 meter, daun bertangkai, bulat bundar berbentuk
jantung dengan tepi rata, Tumbuhan waru kemampuan bertahannya tinggi karena
toleran terhadap kondisi masin dan kering, serta juga dalam kondisi tergenang.
Keguanaannya adalah kayunya bisa dijadikan sebagai bahan bangunan, Dari kulit batangnya, setelah direndam dan dipukul-pukul, dapat diperoleh serat yang disebut lulup waru. Serat ini sangat baik untuk dijadikan tali. Daunnya dapat dijadikan pakan ternak, atau yang muda, dapat pula dijadikan sayuran. Daun yang diremas dan dilayukan digunakan untuk mempercepat pematangan bisul. Daun muda yang diremas digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Daun muda yang direbus dengan gula batu dimanfaatkan untuk melarutkan (mengencerkan) dahak pada sakit batuk yang agak berat. Kuncup daunnya digunakan untuk mengobati berak darah dan berlendir pada anak-anak. Kalau Bunganya dapat digunakan sebagai jam biologi karena dapat mekar di pagi hari. dan berubah warna pada siang hari. Itulah sedikit deskripsi waru ( Hibiscus tiliaceus).
Keguanaannya adalah kayunya bisa dijadikan sebagai bahan bangunan, Dari kulit batangnya, setelah direndam dan dipukul-pukul, dapat diperoleh serat yang disebut lulup waru. Serat ini sangat baik untuk dijadikan tali. Daunnya dapat dijadikan pakan ternak, atau yang muda, dapat pula dijadikan sayuran. Daun yang diremas dan dilayukan digunakan untuk mempercepat pematangan bisul. Daun muda yang diremas digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Daun muda yang direbus dengan gula batu dimanfaatkan untuk melarutkan (mengencerkan) dahak pada sakit batuk yang agak berat. Kuncup daunnya digunakan untuk mengobati berak darah dan berlendir pada anak-anak. Kalau Bunganya dapat digunakan sebagai jam biologi karena dapat mekar di pagi hari. dan berubah warna pada siang hari. Itulah sedikit deskripsi waru ( Hibiscus tiliaceus).
.
3.
Fungsi Tanaman waru
Khasiat daun waru :
a.
Obat
TB Paru.
b.
Obat
Batuk.
c.
Obat Batuk Berdahak.
d.
Obat
Amandel.
e.
Obat
Radang Usus.
f.
Obat
Berak Berdarah dan Lendir pada Anak.
g.
Obat Muntah Darah.
h.
Obat
Rambut Rontok.
i.
Penyubur Rambut.
j.
Obat Bisul.
4.
Kandungan Tanaman waru
Pada daun dan batang tanaman waru mengandung zat musilagoyang
sifatnya melapisi dinding saluran cerna, saluran kencing dan tenggorokan.
Sementara zat emolien-nya bermanfaat sebagai antiseptik (pembasmi
kuman).
Selain itu, tanaman waru juga mengandung protein dan zat tanin. Tidak heran kalau nenek moyang
kita menggunakan tanaman waru sebagai obat obatan tradisional untuk
kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Riepha, atin. “khasiat daun waru”. 20
april 2014. http://hahihuheho123.blogspot.com/2013/02/khasiat-dan-manfaat-daun-waru-untuk.html
Arviani, irma. “khasiat daun waru bagi
kesehatan”. 20 april 2014. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/manfaat-bunga-waru-landak
Faidah, siti. “daun waru bagi kesehatan”.
20 april 2014. http://obatsakit2011.blogspot.com/2013/06/10-khasiat-daun-waru-serta-resepnya.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar